Makalah kewirausahaan



BAB I
PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang
Sebagian besar permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia merupakan permasalahan lama yang sedari dulu tidak diselesaikan dengan baik dan cenderung diabaikan sehingga semakin hari permasalahan-permasalahan tersebut berkembang semakin parah. Permasalahan internal bangsa Indonesia itu antara lain kemiskinan, semakin bertambahnya pengangguran, rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, mahalnya harga pangan, mahalnya biaya pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat, dan berbagai permasalahan lainnya. Untuk menjawab berbagai permasalahan bangsa tersebut sangat dibutuhkan peran wirausaha (entrepreneur) yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang ada.
Setiap individu harus berusaha untuk menjadi produktif, memiliki kemandirian yang tinggi, mampu melihat peluang dan tantangan yang ada, mampu memiliki kemampuan dalam pengambilan keputusan, mampu memahami dan mengimplementasikan manajemen bisnis, serta berguna dan memberikan manfaat baik untuk dirinya maupun untuk orang lain, organisasi, masyarakat, dan bangsa. Wirausaha usaha memiliki peran yang besar dalam perekonomian nasional seperti menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, mengkombinasikan faktor – faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian), serta meningkatkan produktivitas.
1.2         Rumusan Masalah
1.2.1        Apa pengertian kewirausahaan?
1.2.2        Apa peran dan fungsi kewirausahaan ?
1.2.3        Apa itu Peluang usaha?
1.2.4        Apa saja tantangan kewirausahaan?
1.2.5        Hubungan kewirausahaan dan wirausahawan?



1.3         Tujuan dan Manfaat Pembahasan
            Setelah membaca makalah ini diharapkan dapat memahami isi pembahasan dinataranya pengertian kewirausahaan, peran dan fungsi kewirausahaan, peluang usaha, tantangan kewirausahaan serta hubungan kewirausahaan dan wirausahawan. Dengan adanya pengetahuan kewirausahaan pembaca dapat memunculkan niat untuk berwirausaha sesuai di bidang keahliannya masing-masing.

























BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Definisi Kewirausahaan
Definisi atau pengertian kewirausahaan sebenarnya sanggat beragam menurut beberapa pendapat. Akan tetapi makna dari pengertian kewirausahaan itu tidak jauh berbeda. Dalam mengartikan kewirausahaan terlebih dahulu harus memahami arti dari wirausaha dan wirausahawan. 
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk memperkenalkan produk baru, memperkenalkan metode produksi baru, membuka pasar yang baru (new market), memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, menjalankan organisasi baru pada suatu industri.
Dari arti wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka pengertian kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut:
1.      Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959).
2.      Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).
3.      Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
4.      Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard Cantillon, 1973).
Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

2.2         Peran dan Fungsi Kewirausahaan
            Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
            Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
            Seorang wirausaha berperan sangat besar dalam meningkatkan perekonomian suatu negara. Berikut peran kewirausahaan:
·         Menciptakan lapangan kerja
·         Mengurangi pengangguran
·         Meningkatkan pendapatan masyarakat
·         Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
·         Meningkatkan produktivitas nasional
Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif. Pengangguran yang semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah pengangguran.
Adapun tiap Wirausaha memiliki fungsi sebagai berikut:
·         Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
·         Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
·         Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
·         Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
·         Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
·         Memilih dsan mernetapkan  kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
·         Mengendalikan secara efektif dan efesien.
·         Mencari dan menciptakan cara baru.
·         Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
·         Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.

2.3         Peluang usaha
            Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu " peluang " dan " usaha ". Peluang yang dalam bahasa Inggris di sebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah kesempatan. Secara sederhana peluang di artikan sebagai kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa. Sementara itu, usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Sehingga secara terminologis pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya ( keuntungan - kekayaan - uang ) dengan memanfaatkan berbagai faktor baik faktor eksternal maupun internal.
a.       Faktor Internal, yang berasal dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain:
·        Pengetahuan yang dimiliki,
·        Pengalaman dari individu itu sendiri,
·        Pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah,
·        Instuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
b.      Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi usaha, antara lain:
·        Masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
·        Kesulitan yang dihadapi sehari-hari,
·        Kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain,
·        Pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
            Peluang yang berasal dari sebuah ide usaha yang diperoleh dari sebuah inspirasi, harus merupakan peluang yang potensial, sehingga dapat dikategorikan sebagai peluang usaha yang baik.
            Berikut adalah ciri-ciri peluang usaha yang baik adalah:
·         Peluang itu orisinil dan tidak meniru. Usaha yang sukses itu tidak meniru usaha orang lain.Usaha yang meniru orang lain hasilnya belum tentu sama.
·         Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan persaingan dan kebutuhan pasar di masa mendatang. Dalam arti, peluang itu bisa terus ditingkatkan nilai jualnya serta bisa terus diinovasi.
·         Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.
·         Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji untuk itu dilakukan riset dan trial (uji coba) dalam pasar.
·         Bersifat ide yang kreatif dan inovatif bukan tiruan dari ide orang lain.
·         Ada keyakinan bisa mewujudkan dan sukse untuk menjalankannya.
·         Ada rasa senang menjalankannya dan benar-benar suka dengan bisnis tersebut.

2.4         Tantangan Kewirausahaan
Memulai wirausaha memang bukan hal yang mudah. Berbagai tantangan  dan masalah pasti akan terus membayangi Anda ketika berniat mengawalinya. Meskipun keuntungan dalam berwirasuaha menggiurkan, tapi ada juga biaya yang berhubungan dengan kepemilikan bisnis tersebut. Memulai dan mengoperasikan bisnis sendiri membutuhkan kerja keras, menyita banyak waktu dan membutuhkan kekuatan emosi. Kemungkinan gagal dalam bisnis adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha, tidak ada jaminan kesuksesan. Wirausaha harus menerima berbagai resiko berhubungan dengan kegagalan bisnis. Tantangan berupa kerja keras, tekanan emosional, dan risiko meminta tingkat komitmen dan pengorbanan jika kita mengharapkan mendapatkan keuntungan. Umumnya ada tiga tantangan besar yang dihadapi, yaitu:
1.      Kurangnya pengetahuan  
Pendidikan formal seseorang secara tidak langsung akan mempengaruhi tingkat pengetahuan tentang wirausaha. Namun, untuk mengatasi keterbatasan informasi dan memacu kreativitas, Anda bisa mengikuti berbagai pelatihan wirausaha yang saat ini makin sering diadakan. Kurangnya kesempatan untuk mendapatkan pelatihan akan berpengaruh terhadap minimnya jaringan informasi untuk pemasaran dan distribusi produknya.
2.      Keterbatasan dalam budaya
Sampai saat ini, masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa peran perempuan hanya sebatas di lingkup domestik, alias mengurus rumah dan keluarga. Persepsi ini secara tak langsung akan membatasi gerak perempuan untuk bisa mulai bekerja dan membantu perekonomian keluarga. Padahal sebenarnya perempuan tetap dapat menjalankan usaha di rumah, tanpa mengorbankan keluarga.
"Dukungan keluarga, terutama suami, sangat dibutuhkan. Dengan adanya dukungan, semua kegiatan untuk menjalankan usaha akan bisa berjalan dengan baik," jelasnya.
3.      Kurangnya akses ke layanan pinjaman
Usaha memang tak dapat berjalan jika tak ada modal. Hal inilah yang sering menjadi hambatan besar bagi para perempuan wirausaha yang baru memulai usahanya. Kurangnya akses ke layanan pinjaman ini membuat para perempuan ini merasa jadi terbatas ruang geraknya. Padahal banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan modal usaha, misalnya dengan mengajukan pinjaman ke bank, atau ke koperasi yang memiliki bunga yang rendah.
Wirausaha mengharapkan hasil yang tidak hanya mengganti kerugian waktu dan uang yang diinvestasikan tetapi juga memberikan keuntungan yang pantas bagi resiko dan inisiatif yang mereka ambil dalam mengoperasikan bisnis mereka sendiri. Dengan demikian keuntungan berupa laba merupakan motifasi yang kuat bagi wirausaha tertentu.



2.5         Hubungan Ilmu Kewirausahaan dan Wirausahawan
            Seorang yang memiki jiwa usaha tentunya haru memiliki bekal ilmu pengetahuan khusunya tentang kewirausahaan agar dapat sukses dibidang usaha yang digelutinya. Wirausahawan yang telah memilik ilmu kewirausahaan
            Berikut ini beberapa ciri-ciri wirausahawan yang dikatakan berhasil.
Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui apa yang akan dilakukan oleh pengusaha tersebut.
            Inisiatif dan selalu profokatif. Ini merupakan ciri mendasar dimana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.
            Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktivitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.
            Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.
            Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya material tetapi juga moral kepada berbagai pihak.
            Kemudian Komitmen pada berbagai pihak, ini merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen merupakan kewajiban untuk segera ditepati dan direalisasikan.
            Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, dimana ada peluang disitu ia datang. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja keras merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.
            Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan antara lain kepada pelanggan, pemerintah, pemasok serta masyarakat luas.






























BAB III
PENUTUP

3.1         Kesimpulan
Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
kewirausahaan adalah sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.
Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja.
Peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang di inginkannya ( keuntungan - kekayaan - uang ) dengan memanfaatkan berbagai faktor baik faktor eksternal maupun internal.

3.2         Saran
            Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, kami mengharapkan adanya saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini.





DAFTAR PUSTAKA

·         Anoraga, Panji. 2007. Pengantar Bisnis Pengelola Bisnis Dalam Era Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta
·         Longenecker, Justin G & dkk. 2001. Kewirausahaan Manajemen Usaha Kecil Buku I. Jakarta: Salemba Empat
·         Saiman, Leonardus. 2009. Kewirausahaan Teori, Praktek, dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba Empat
·         Hadi.Yunus, 2011, Kewirausahaan,“Pengertian Manfaat Fungsi dan Prinsip Kewirausahaan”, (Online), (http://yunushadi.blogspot.co.id/ 2011/ 10/pengertian-manfaat-fungsi-dan-prinsip.html, diakses 28 september 2015).
·         Anonim, 2012, Kewirausahaan, “Pengertian Kewirausahaan Menurut Ahli”, (Online), (http://ilmuakuntansi.web.id/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/, diakses 28 september 2015).
·         Anonim, 2015, Kewirausahaan, “Kewirausahaan”, (Online), (https://id. wikipedia.org /wiki/Kewirausahaan, diakses 28 september 2015).
·         Anonim, 2014, Kewirausahaan, “Peluang Kewirausahaan”, (Online), (http://pipa-biru.blogspot.co.id/2014/01/pengertian-kewirausahaan-peluang.html, diakses 28 september 2015).


Related Posts:

2 Responses to "Makalah kewirausahaan"